web 2.0

Senin, 23 Mei 2011

Petunjuk ICD-10

Indeks alphabet berisi beberapa term yang tidak termasuk dalam buku 1 dan untuk koding memerlukan indeks dan daftar tabular dicari sebelum kode ditetapkan. Sebelum mencoba kode, koder memerlukan bagaimana prinsip kalsifikasi dan koding dan melakukan latihan praktis
Dibawah ini petunjuk sedeerhana untuk membantu penguanaan ICD :

* Identifikasi pernyataan yang akan diberi kode dan merujuk keseksi yang tepat pada indeks alphabet (bila pernyataan adalah suatu penyakit atau injury atau kondisi lain yang dapat diklasifikasi pada bab I-XIX atau XXI, konsulatasi seksi I dari indeks. Bila pernyataan adalah external cause jejas atau bahkan kejadian yang dapat diklasifikasikan pada bab XX consult seksi II)

* Cari letak lead term. Untuk penyakit dan utama (injury) hal ini biasanya kata benda (noun) dari kondisi patologis. Tetapi bila diekspresikan sebagai kata sifat (adjectives) atau eponym dimasukan dalam indeks sebagai lead term.

* Baca dan dituntun oleh setiap catatn yang tampak dibawah lead term.

* Baca setiap term enclosed dalam parenthesa sesudah lead term (modifier ini tidak mempengaruhi code number), seperti term yang identasi dibawah lead term (modifier ini dapat mempengaruhi nomor kode)

* Ikuti dengan hati –hati setiap cross reference (“see” dan “see alsa” yang ditemukan di indeks).

* Rujuk kedaftar tabular untuk verikasi kecocokan nomor kode yang dipilih. Dengan catatan bahwa kode 3 karakter pada indeks deangan dash pada posisi ke 4 berarti bahwa ada karakter ke 4 yang dapat ditemukan pada buku 1. subdivisi dapat digunkan dalam suplemen posisi kaeakter tidak diindeks dan bila digunakan harus terletak di buku jilid 1.

* Dituntut oleh setiap inclusion atau exclusion term dibawah bab, blok atau judul katogori

* Tentukan kode : Petunjuk yang spesifik untuk seleksi dari penyebab (cause) atau kondisi untuk diberi kode.

Dua kode untuk keadaan tertentu.
a. Kode primer untuk underlying disease diberi tanda dagger (+) dan kode tambahan untuk manifestasi diberi kode asterisk (*). Konvensi ini diberikan karena koding untuk underlying diasese sendiri sering tidak memuaskan untuk komplikasi stastistik yang berhubungan dengan keahlian tertentu diman ada keinginan untuk melihat kondisi yang diklasifikasikan dengan bab yang berhubungan dalam menifestasi bial alasan untuk perawatan medis.

System danger dan asterisk memberikan pilihan alternative untuk presentasi stastistik adalah prinsip bahwa danger pada ICD merupakan kode primer dan harus selalu digunakan. Sedangakan asterisk adalah kode tambahan bila metode alternative dari presentasi juga dibutuhkan. Untuk koding, kode asterisk tidak pernah digunkan tersendiri. Statistic corporating kode danger conform dengan klasifikasi tradisional untuk presentasi data morbiditas dan mortalitas dan aspek lain dari pelayanan medik.

Kode asterisk tampak sebagai kategori 3 karakter. Ada kategori yang terpisah untuk kondisi yang sama dan terjadi bial penyakit tertentu tidak dispesifikasi sebagai underlying cause. Misalnya, kategori G20 dan G21 adalah bentuk parkinsonism yang bukan manisfestasi penyakit lain yang assignelsewhere, sedangkan kategori G22*digunakan untuk parkinsonism in disease classified elsewhere. Sesuai dengan kode danger yang diberikan untuk kondisi yang disebut dalam katogori asterisk: misalnya, untuk syphilitic parkinsonism pada G22* kode danger adalah A52.1+

Beberpa kode danger tampak dalam kategori khusus danger. Seringkali kode danger untuk diagnosa dual element an unmarkerd codes untuk single element condition dapat berasal dari kategori yang sam atu subkategori.

Daerah klasifikasi diman system danger dan asterisk beroperasi adalah terbatas, dan didapatkan 83 special asterisk categories secara keseluruhan yang terdaftar pada awal dari bab yang ada hubungan.
Rubric dalam term tanda danger tampak pada satu dari 3 bentuk :
1. Symbol danger-asterisk dank ode alternative tampak pada judul dalam rubric, seluruh term dapat diklasifikasikan dalam kode alternative yang sama.
Misalnya:
A17.0 Tuberculous meningitis (G01*) Tuberculosis of meninges (cerebral spinal)
Tuberculous leptomeningitis
2. Symbol tampak dalam judul tetapi tidak pada kode alternative asterisk. Seluruh term diklasifikasikan dalam rubric mempunyai kode alternative yang berbeda. Misalnya :
A18.1 Tuberculosis of genitourinary sytem
Tuberculosis of :
Bladder (N33.0*)
Cervix (N74.0*)
3. Symbol dank ode alternative tidak tampak dalam judul, maka rubric tersebut merupakan inclusion term yang mungkin berdiri sendiri. Pada keadaan ini term tersebut akan ditandai dengan symbol dank ode alternative
misal :
A54. 8 other gonoccoccal infection
Gonococcal :………
Peritonis + (K67.1*)
Pneumonia + (J17.0*)
b.menunjukan keseluruhan keadaan pasien. Catatan dalam daftar tabular “Use additional codes, if desired…”, mengidentifikasi beberapa keadaan ini. Kode tambahan digunkan hanya pada tabulasi khusus seperti :

1. Untuk infeksi local, dapat diklasifikasikan pada bab “body system”, kode dari bab I dapat ditambahkan untuk identifikasi infecting organism, dimana informasi ini tidak tampak dalam judul rubric. Satu blok kategori, B95-B97 diberikan untuk ini pada bab I.
2. Untuk neoplasma dengan aktifitas fungsional. Untuk kode dari BAB II dapat ditambahkan kode yang tepat dari BAB IV untuk menunjukkan aktivitas fungsional.
3. Untuk neoplasma, kode morfologi pada hal. 1181-1204 dari buku 1, meskipun bukan bagian utama ICD, dapat ditambahkan ke BAB II untuk identifikasi morfologi tumor.
4. Untuk kondisi yang diklasifikasikan ke F00-F09 (organic, including symptomatic, mental disorder) pada BAB V di mana satu kode dari bab lain dapat ditmbahkan untuk menunjukan causa seperti underlying disease, injury atau insult dari otak.
5. Dimana kondisi disebabkan oleh toxic agent, suatu kode dari bab XX dapat ditambahkan untuk indentifikasi agent.
6. Dimana 2 kode dapat digunakan untuk menjwlaskan suatu injury, poisoning atau adverse effect yang lain: satu kode dari bab XX, yang menjelaskan causa. Pilihan tergantung pada tujuan data yang dikoleksi (lihat introduksi pada bab XX, hal 1101 dari vol. 1)

Internasional Classifikacation Of Prosedur In Medicine (ICOPIM)
Internasional Clasification Of Prosedur In Medicine diterbitkan WHO dalam 2 volume (1978). Didalam termasuk prosedur untuk diagnosa medik, prevensi, terapi radiology, drugs tindakan pembedahan dan pemeriksaan laboratorium masing jilid berisi :
ICOPIM jilid 1 :
1.procedures for medical diagnosis
2.laboratorium procedures
3.preventive procedures
4.surgical procedures
5.other therapeutic procedures
6.ancillary procedures

1 komentar:

Nahrie mengatakan...

Bisa minta Sumber buku yang lengkap tetntang ini g?

Posting Komentar